Sunday, May 6, 2018

Menjadi Awardee Beasiswa Unggulan 2017 Batch II

Hai, readers. Akhirnya, setelah melalui ke-hectic-an TPB ITB Semester 2, saya bisa mulai blogging lagi. In this post, I'm going to share my struggles in reaching a scholarship named "Beasiswa Unggulan" atau BU. BU ini diselenggarakan oleh Kemendikbud, dan pendaftarnya bisa mahasiswa baru (siswa yang baru lulus SMA dan baru saja memasuki jenjang perkuliahan) ataupun mahasiswa on-going. Nah, untuk BU 2017 Batch 2 dan sebelumnya, mahasiswa on-going yang diperbolehkan mendaftar adalah maksimal semester 3. Akan tetapi, pada tahun 2018 ini, mahasiswa on-going yang allowed maksimal semester 2.

Saat kelas 2 SMA, saya sudah mulai searching perihal beasiswa untuk berkuliah dan pada akhirnya saya menemukan BU ini. Saya sampai iseng mencoba sign-up di web https://beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id/ dan obviously saya tidak bisa melanjutkan proses pendaftaran karena saya masih kelas 2 SMA. Sejak itu, saya sudah berambisi dan menyusun strategi agar usai lulus SMA, saya bisa mendapatkan beasiswa ini. Aside from BU, saya juga melakukan semua kerja keras itu untuk SNMPTN.



Akhirnya, saya sangat berambisi untuk mengikuti lomba dan saya pun juga sempat mengikuti tes seleksi olimpiade SMA Semesta. Tetapi, yah unfortunately saya tidak lolos hehe. Akhirnya saya pun memutuskan untuk mengikuti science project olympiad dan saya berhasil mendapat medali perak tingkat nasional dan consolation prize bidang biologi tingkat ASEAN.

Sering keluar untuk research (laboratorium Universitas Negeri Semarang) berakibat pada jarangnya saya masuk kelas dan banyak sekali nilai kuis saya yang bolong. Lagi dan lagi, teringat akan BU, saya juga sangat push diri saya untuk aim high for my scores. Eventually, kerja keras saya paid off sehingga saya berhasil menduduki peringkat 11 paralel nilai raport di SMA saya.


Setelah graduation, saya mendaftar ulang SNMPTN di ITB Jatinangor, lalu saya kembali lagi ke Semarang untuk mengurus semua berkas yang diperlukan. Essay, proposal, surat rekomendasi, legalisir sertifikat, ijazah, dsb. Akhirnya, saya pun mendaftar BU Tahap 1 dengan mengunggah semua berkas. Setelah menunggu, saya pun mendapat email dari BU mengenai hasil seleksi Tahap 1 (Seleksi Berkas):


Akhirnya, saya pun lolos tahap 1 dan diminta untuk datang ke P4TK Bidang Mesin dan Teknologi di Cimahi pada 15 Agustus 2017. And.. Guess what? 15 Agustus merupakan hari lahir saya hahaha. Setelah menyiapkan berkas-berkas yang diminta, pada hari yang diminta saya pun berangkat dari kost pertama saya (sekarang saya sudah pindah kost) yang berlokasi di Jalan Sentosa. (Fun fact: Setelah pulang dari wawancara, saya kembali ke kost saya di Bandung dan mendapati pintu kost saya tak terkunci dan laptop Sony Vaio saya raib dicuri). Yap, guys. Di hari ulang tahun saya, selain bertepatan dengan seleksi wawancara BU, kamar saya dibobol OLEH PENJAGA KOST saya sendiri...

Okay, back to topic. FYI, saya merupakan peserta yang datang pertama loh ke P4TK dan masih sangat sepi. Wawancara juga sebenarnya dimajukan menjadi jam 8 pagi (sebelumnya telah di-email oleh BU jauh-jauh hari) dan saya sudah datang di lokasi pada jam 6.30 pagi. Pihak BU datang tepat beberapa menit sebelum jam 8, dan saya sudah berada di antrian paling depan untuk wawancara (sistem antriannya menggunakan nomor antrian). Nomor antrian saya dipanggil, saya pun memasuki ruangan wawancara. Saya di-interview oleh seorang Bapak. Beliau sangat tegas lho kalau berbicara hehe. Saya ditanyai banyak hal, seperti pengalaman lomba saya, lalu plan saya setelah lulus dari Institut Teknologi Bandung. Oh iya, FYI lagi, interviewer juga memegang form kertas yang terlihat seperti form penilaian. Saya diberitahu beliau bahwa karena nilai UN saya rata-ratanya 9-an, saya mendapat poin tinggi. Selain itu, sertifikat-sertifikat lomba saya tingkat nasional dan internasional juga mendapatkan poin. Jadi, yang bisa saya simpulkan, nilai UN dan sertifikat lomba SANGAT VITAL!

Tetapi... Beliau bikin saya down berkali-kali! Pertama, beliau mengomentari keaktifan saya dalam berorganisasi. You know, guys. I didn't insert any organization experiences in applying BU. He said, "Anda memang berprestasi, tetapi kalau pengalaman berorganisasi Anda kosong seperti ini.. Bagaimana kami menilainya? Anda harus perbaiki, ya, kedepannya. Aktiflah di ITB"

Selain itu.. Beliau juga berkata, "Kalau Anda tidak diterima, jangan salahkan kami ya. Jangan menjelek-jelekkan nama Kemendikbud di blog Anda. Okay, sampai di sini saja wawancaranya. Semangat dan berdoa, ya."

Boom! Saya down parah kala itu. Mana sesampai di kost saya kemalingan pula HAHAHA. Pokoknya it was such a mixed bag! Saya mengikhlaskan laptop saya itu.. Berdoa dan berdoa.. dan....


Saya pun berhasil menjadi Awardee Beasiswa Unggulan 2017 Batch II.. Alhamdulillah. 





No comments:

Post a Comment

Blog ini hanya memperbolehkan berkomentar dengan santun . Blog ini memperbolehkan anda untuk mempromosikan blog anda di komentar ini . Karena saya akan berkunjung balik ke blog anda . Mohon jangan menulis spam . Terima kasih

 
Images by Freepik